Isu mengenai lingkungan hidup merupakan isu up to date yang menyajikan realitas lingkungan hidup yang berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Populasi manusia yang terus meningkat dan degradasi ekologis yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti tanah yang kehilangan kesuburan atau terkikis, lahan rumput yang berlebihan, pembentukan gurun, perikanan yang berkurang, spesies yang punah, hutan yang gundul, polusi udara dan air merupakan bagian dari realitas lingkungan hidup yang harus mendapat perhatian ekstra dari masyarakat global. Degradasi ekologis yang dahsyat bisa membawa petaka baru : perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon.
Daya dukung lingkungan yang terus merosot juga merupakan dampak dari pembangunan ekonomi negara-negara maju. Deforestasi, alihfungsi hutan menjadi pabrik-pabrik atau paket dari negara maju berupa emisi gas rumah kaca merupakan efek dari pembangunan ekonomi yang tidak berpihak pada keberadaan lingkungan hidup.
Berkaitan dengan itu, beragam agenda internasional digagas dan dilakukan oleh negara maju dan berkembang misalnya saja KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, Desember 2009. Beberapa keputusan yang dihasilkan dalam pertemuan itu seperti komitmen untuk mengurangi emisi CO2 atau membatasi pemanasan global hingga 2 derajat celcius dinilai belum mampu memaksa negara-negara maju untuk bersama-sama menjaga lingkungan hidup dan mencegah perubahan iklim. Beberapa hal yang menjadi isu utama seperti mitigasi, adaptasi, transfer teknologi, dan pendanaan belum mendapat perhatian yang serius dari negara-negara maju.
Oleh karena itu, negara-negara berkembang pun pesimis terhadap Copenhagen Accord tersebut. Negara berkembang berada dalam posisi dilematis, antara menggenjot pembangunan ekonomi sehingga bisa menjadi negara yang maju dan upaya mendukung pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada lingkungan. Masalahnya adalah bagaimana jalur pembangunan yang akan ditempuh. Pembangunan berkelanjutan tetap harus menjadi desain utama target pencapaian nasional negara berkembang.
(redaksi)
Referensi
Daniel Murdiyarso, CDM : Mekanisme Pembangunan Bersih , Buku Kompas, Jakarta, 2003.
Robert Jackson dan Georg. Sorensen, Pengantar Studi HI, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005.
Images : google.com/img
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar Anda di bawah ini terkait artikel di atas. Komentar Anda sangat berguna bagi perkembangan blog dan organisasi kami. Terima kasih telah berkunjung dan semoga bermanfaat. Salam !