Sponsors

Jumat, 08 April 2011

Box

           Berpikir global, bertindak lokal merupakan adagium yang pernah didendangkan pada waktu KTT Bumi Rio de Janeiro, Brasil, Juni 1992 ini menyajikan realitas bahwa masyarakat dunia dihadapkan pada situasi dunia yang dilematis antara upaya mengatasi perubahan iklim dalam dimensi global dan mendukung pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada lingkungan di tataran lokal. Negara-negara berkembang yang berada dalam tahap pembangunan ekonomi berada dalam situasi sulit karena daya dukung lingkungan semakin merosot. 
             Apabila pembangunan ekonomi yangdigenjot dengan pemakaian energi yang berlebihan, deforestasi, pembentukan gurun, pembuangan emisi karbon yang jauh berada di ambang batas maka dunia berada di garis depan menuju kehancuran. Negara-negara maju cenderung cuci tangan dalam upaya mengatasi dampak pemanasan global yang berujung pada degradasi lingkungan dan perubahan iklim sehingga negara-negara berkembang lebih banyak menanggung akibatnya. Posisi dilematis yang berat sebelah ini membuat negara-negara berkembang menjadi sulit membangun perekonomiannya agar bisa menjadi negara yang maju dan lebih banyak berkonsentrasi pada upaya mengatasi kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh negara-negara maju.

Aris Ceme Nuwa

               Oleh karena itu, perlu ada upaya serius yang harus dilakukan oleh negara-negara maju dan negara berkembang serta implementasi komitmen yang tegas terhadap upaya mencegah kerusakan lingkungan, degradasi lingkungan, dan membangun tatanan dunia yang berpihak pada lingkungan hidup.

Redaksi










Photo : koleksi pribadi


0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar Anda di bawah ini terkait artikel di atas. Komentar Anda sangat berguna bagi perkembangan blog dan organisasi kami. Terima kasih telah berkunjung dan semoga bermanfaat. Salam !