Sponsors

Selasa, 21 Juni 2011

Indonesia dan KTT ke-18 ASEAN 2011

Association of Southeast Asian Nations atau yang lebih dikenal dengan ASEAN merupakan sebuah organisasi internasional dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bankok oleh IndonesiaMalaysiaFilipinaSingapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memajukan perkembangan sosial, dan pembangunan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian dan keamanan di kawasan regionalnya. Sejak berdirinya, ASEAN telah memungkinkan terciptanya keadaan kawasan yang damai dan stabil, yang memungkinkan negara-negara di kawasan untuk membangun kerja sama antar negara-negara anggota dan mencapai kesejahteraannya. 
            Baru-baru ini, Indonesia ditunjuk sebagai ketua ASEAN kembali pada tanggal 1 Januari 2011 setelah menutup KTT ASEAN ke-17 di Hanoi, Vetnam(1). Sebagai ketua ASEAN 2011, Indonesia telah mempersiapkan beberapa hal yang diupayakan untuk membawa bangsa-bangsa di Asia Tenggara ini untuk menuju terbentuknya ASEAN Community pada tahun 2015 sebagai tema kepemimpinannya sekaligus menempatkan ASEAN sebagai sentralitas dalam perkembangan tataran global yang tengah berubah dan bergerak ke arah titik berat strategis dan ekonomi dunia, khususnya di Asia Pasifik. Belajar dari pengalaman sebelumnya yang pernah menjabat sebagai ketua ASEAN, Indonesia  ingin memastikan bahwa pembentukan Komunitas ASEAN pada 2015 akan dapat dicapai tepat pada waktunya. Selain itu, Indonesia juga sedang memikirkan agar ASEAN dapat berperan aktif dan mampu memberikan kontribusi bagi penyelesaian permasalahan dunia setelah 2015.
            Selama memimpin ASEAN 2011, Indonesia telah membuat 3 hal yang menjadi prioritasnya. Yang pertama yaitu memastikan adanya kemajuan yang signifikan yang tertata, dan konkret terhadap  pembentukan komunitas ASEAN tahun 2015 mendatang yang didasarkan pada tiga pilar, yakni politik-keamanan, ekonomi, dan sosio-kultural. Hal ini dilakuukan untuk mengukur pencapaian masing-masing negara anggota ASEAN dalam mengimplementasikan kebijakan dalam tiga pilar ASEAN itu sendiri(2). Yang kedua,  memastikan bahwa arsitektur lingkungan dan regional di wilayah ASEAN kondusif untuk berlangsungnya pembangunan terkait dengan KTT di Asia Timur (East Asia Summit) yang terdiri atas negara anggota ASEAN ditambah Jepang, China, Korea Selatan, Selandia Baru, Australia, India, dengan ditambahnya dua anggota baru, yaitu AS dan Rusia. Hal ini dilakukan oleh Indonesia untuk menciptakan Dynamic equilibrium  (keseimbangan dinamik) agar  tidak ada kekuatan dominan tunggal di kawasan dan berbagai negara berinteraksi secara damai dan menguntungkan(3). Yang ketiga, yaitu peran Indonesia dalam mengatasi isu-isu global yang terjadi di kawasan Asia tenggara berkaitan dengan isu ekonomi,politik, dan terutama di bidang keamanan, dimana hal ini tampak pada peran Indonesia sebagai fasilitator penyelesaian konflik yang terjadi antara kamboja-thailand, dimana para pemimpin negara ASEAN mendukung tindakan Indonesia tersebut(4). Para pemimpin ASEAN memiliki sikap yang sama yaitu perlunya mengedepankan penyelesaian perbedaan secara damai dan mencegah kontak senjata antara kedua negara.
            Menurut penulis, selama kepemimpinan Indonesia sebagai ketua ASEAN 2011 sudah berlangsung dan dijalankan dengan baik. Hal ini terbukti dari keberhasilan Indonesia di beberapa hal seperti penanganan konflik Kamboja-Thailand, kerja sama pertahanan keamanan maritim, operasi penjaga perdamaian, peningkatan industri pertahanan, penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Selain itu di bidang ekonomi Indonesia juga berhasil memanfaatkan posisinya sebagai ketua ASEAN untuk melibatkan diri
secara aktif dalam berbagai forum kerja sama ekonomi global, dimana Indonesia menjadi tuan rumah berlangsungnya ASEAN Finance Ministers Meeting (AFMM) (5).
            Dalam kegiatan ini  bukan tidak mungkin kelak Indonesia akan mampu menjadi negara besar dengan pertumbuhan ekonomi mencapai dua digit sehingga mimpi untuk masuk ke dalam kelompok negara berkembang dan berpengaruh dalam perekonomian global (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan/BRICS) dapat tercapai.   Namun dengan berbagai tindakan dan upaya yang telah dilakukan, dapat diharapkan untuk memperbaiki citra Indonesia di mata  Internasional dimana saat ini Indonesia sendiri tengah di cederai oleh kasus-kasus dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam negeri sehingga mengakibatkan reputasi dan kepercayaan negara-negara internasional terhadap Indonesia menurun.
            Oleh karena itu, penulis banyak berharap agar Indonesia dengan menyandang jabatan sebagai ketua ASEAN dapat terus berupaya meningkatkan reputasi dan bargainning possitionnya di kawasan Asia Tenggara, khususnya seiring dengan peran dan relevansi Indonesia di ASEAN. Akhir kata, semoga 
kedepannya Indonesia dapat menjadi lebih baik dan belajar dari pengalaman sebelumnya.


Sumber referensi

- Visi Indonesia sebagai ketua Asean 2011 (http://www.deplu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=4318&l=id)
- http://www.detiknews.com/read/2011/05/03/114249/1631141/10/3-prioritas-indonesia-sebagai-ketua-asean
http://www.wartaberita.co.cc/ktt-asean-pemimpin-asean-dukung-indonesia-fasilitasi-penyelesaian-konflik-kamboja-thailand/
http://news.okezone.com/read/2011/04/28/58/450833/ekonomi-dan-kepemimpinan-indonesia-di-asean



Penulis : Edho Fernando
Mahasiswa HI 2009 


Lihat Profil
Edho Fernando


1 komentar:

Anonim mengatakan...

ASEAN bila dibenahi dgn baik maka bisa menjadi organisasi regional yg mampu bersaing di level yg lbh tinggi.

Posting Komentar

Silahkan beri komentar Anda di bawah ini terkait artikel di atas. Komentar Anda sangat berguna bagi perkembangan blog dan organisasi kami. Terima kasih telah berkunjung dan semoga bermanfaat. Salam !