Semenjak dicanangkannya dalam Deklarasi Milenium yang diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000, MDGs (Millenium Development Goals) telah menjadi sebuah kebijakan penting pembangunan tiap negara yang terlibat. Bersama negara-negara lainnya, Indonesia yang juga ikut dalam program MDGs ini, telah menandatangi deklarasi sebagai bentuk komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015. Pendidikan menjadi salah satu aspek penting dari delapan aspek utama yang hendak dicapai. Lalu sejauh manakah peran MDGs dalam memajukan pendidikan di tanah air kita?
Berdasarkan ulasan masalah di atas, Pusat KOIN (Kajian Organisasi Internasional) termotivasi untuk mengadakan sebuah seminar pendidikan 2011 pada tanggal 25 Mei 2011 dengan mengangkat tema "MDGs dan Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal : Mencerdaskan Kehidupan Bangsa?". Tema ini sangat relevan dalam mengkaji dan menelaah lebih jauh wajah pendidikan di negeri ini, apalagi bulan Mei menjadi momentum yang tepat dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (hardiknas) sekaligus refleksi bersama dalam membangun pendidikan di Indonesia. Jatuh bangun pendidikan di tanah air tercinta ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab bersama.
Guna mendukung pengkajian yang mendalam terkait tema tersebut, KOIN mengundang tiga pembicara yang sudah kompeten dalam dunia pendidikan. Sebagai pembicara pada seminar yakni Darmaningtyas; pengamat pendidikan, Ki Sutikno; pamong Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan pengamat pendidikan, serta Ferry Widodo; aktivis pendidikan dan Ketua Umum Pimpinan Nasional Perjuangan Pemuda Indonesia.
Sedangkan fasilitas yang disedikan panitia yakni sertifikat, seminar kit, coffee break dan lunch (makan siang). Untuk kontribusi peserta, mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta Rp 35.000 dan umum Rp 40.000.
Contact Person :
Dessy : 081952051330
Happy: 085244488668
koin.upnyk@yahoo.com
So, tunggu apalagi, buruan daftar sebelum terlambat.
Mari kita bangun pendidikan di tanah air tercinta ini.
Berdasarkan ulasan masalah di atas, Pusat KOIN (Kajian Organisasi Internasional) termotivasi untuk mengadakan sebuah seminar pendidikan 2011 pada tanggal 25 Mei 2011 dengan mengangkat tema "MDGs dan Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal : Mencerdaskan Kehidupan Bangsa?". Tema ini sangat relevan dalam mengkaji dan menelaah lebih jauh wajah pendidikan di negeri ini, apalagi bulan Mei menjadi momentum yang tepat dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (hardiknas) sekaligus refleksi bersama dalam membangun pendidikan di Indonesia. Jatuh bangun pendidikan di tanah air tercinta ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab bersama.
Guna mendukung pengkajian yang mendalam terkait tema tersebut, KOIN mengundang tiga pembicara yang sudah kompeten dalam dunia pendidikan. Sebagai pembicara pada seminar yakni Darmaningtyas; pengamat pendidikan, Ki Sutikno; pamong Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan pengamat pendidikan, serta Ferry Widodo; aktivis pendidikan dan Ketua Umum Pimpinan Nasional Perjuangan Pemuda Indonesia.
Sedangkan fasilitas yang disedikan panitia yakni sertifikat, seminar kit, coffee break dan lunch (makan siang). Untuk kontribusi peserta, mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta Rp 35.000 dan umum Rp 40.000.
Contact Person :
Dessy : 081952051330
Happy: 085244488668
koin.upnyk@yahoo.com
So, tunggu apalagi, buruan daftar sebelum terlambat.
Mari kita bangun pendidikan di tanah air tercinta ini.