Seminar Pendidikan 2011 |
Seminar yang dipandu Krisantus Ghena Ona yang akrab disapa San dan Aisyah Nur Utami atau Tami berjalan dengan lancar. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebanggsaan Indonesia Raya lalu diikuti pemutaran fil dokumenter tentang pendidikan dan dedikasi Romo Mangun dalam membangun pendidikan ditengah kehidupan masyarakat miskin.
Dalam seminar tersebut, Ki Sutikno memaparkan betapa kayanya budaya Indonesia dan juga kearifan lokal yang dimiliki masyarakat sebagai sebuah bentuk pedoman dalam hidup. Lebih jauh Ki Sutikno menjelaskan betapa pentingnya pendidikan Indonesia dalam memaknai berbagai kearifan lokal yang ada di setiap daerah sehingga dapat memajukan wajah pendidikan Indonesia. Sebagai contoh, beliau (Ki Sutikno, pen) memaparkan sosok Ki Hajar Dewantara sebagai teladan bagi pendidikan di Indonesia. Masyarakat juga perlu belajar dari alam serta memaknai alam misalnya angin yang dimaknai sebagai yang adil dan merata.
Rolland Nae sebagai ketua panitia kegiatan seminar pendidikan ketika ditemui tim KOIN Community menjelaskan alasan diadakannya seminar pendidikan ini. "Pendidikan kita kini telah kehilangan arahnya, apalagi di tengah arus globalisasi yang kian deras ini. Pendidikan kita harus berkharakter, bukannya ikut arus westernisasi yang jauh dari budaya kita. Ini juga sebagai bentuk pemenuhan Indonesia yang sudah ikut meratifikasi MDGs(Millenium Development Goals). Semoga ke depannya pendidikan Indonesia lebih cerah dan maju" tutup Rolland dengan lugas.
Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini berakhir pukul 12.30 WIB dengan acara makan siang bersama. Semua peserta menikmati jalannya acara. Selamat dan sukses untuk semua yang sudah ikut berpartisipasi dari awal hingga akhir acara ini. Terima kasih juga pada Andi Offset, harian Kedaulatan Rakyat, RRI Pro II Jogja, dan ibu Ratnawati yang telah men-support dari awal kegiatan ini. Bravo KOIN, maju trus pendidikan Indonesia !!!